Sang Pembelajar

Senantiasa berusaha belajar menjadi yang terbaik agar bisa berdaya guna bagi masyarakat sekitarnya

Kamis, 28 April 2011

TEKHNOLOGI

Teknologi digunakan untuk membuat hidup manusia jadi lebih mudah lebih efisien dan lebih produktif...ada manusia yang mendewakan teknologi...ada juga yang anti dengan teknologi....secara sederhana kalo kita lihat saat ini..betapa produksi-produksi teknologi baru bermunculan di masyarakat, apakah masyarakat sudah siap menerima karena kebutuhan atau lebih karena tuntutan hidup alias gaya hidup...ini semua dikembalikan kepada kita sendiri..kenapa demikian..karena kita yang memegang uang dan mengendalikan keinginan...jadi selamat menikmati semua yang ada tinggal kita yang memutuskan sendiri dengan kacamata kita masing-masing.

MENULIS LAGI

Hmmmmm...sudah hampir 2 minggu tidak menulis lagi....Banyaknya kesibukan terus belum ada kesempatan untuk menulis didepan komputer menjadi salah satu kendala dalam menuangkan apa yang ada dalam hati maupun pikiran.
Banyak orang mengatakan menulis itu gampang alias mudah..tapi disisi lain ada juga yang mengatakan menulis itu sulit...ala kuli hal itu semua kembali kepada kita sendiri..mau dibuat gampang atau sulit...he..he..he...sebenarnya memang idealnya setiap hari kita harus mencoba untuk terus menulis dan terus menulis..coba bayangkan malaikat aja ndak bosen-bosennya menulis setiap amal yang kita lakukan nonstop 24 jam tiada henti..berhenti ketika kita sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa...
Menulis memang butuh kesabaran dan kontinuitas....jadi inget hadist bahwa Allah mencintai amal yang sedikit tapi kontinu..karena itu mampu menjaga seseorang dari kemalasan....nah menulis juga bagian dari proses melatih untuk melakukan amal yang sedikit tapi kontinu....mudah-mudahan kita bisa termasuk golongan yang dicintai Allah karena amal kita yang kontinu,....

Rabu, 20 April 2011

KARAKTER

Karakter seseorang dibentuk oleh lingkungan dan kondisi yang menyertainya..siapapun dia berlaku hukum ini. Mengapa demikian..? Coba kita ingat-ingat sepanjang usia kita karakter yang saat ini mendominasi pribadi kita itu merupakan akumulasi interaksi yang membekas pada jiwa seseorang. Saya ingat tentang diri saya pribadi.. Banyak orang mengatakan bahwa saya adalah 'Raja Tega', tidak punya perasaan, dingin, dan semisalnya..saat itu saya tidak merasa demikian karena saya juga bergaul dengan banyak orang. Akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu saya mencoba merenungi mengapa karakter ini menjadi dominan pada diri. Terlintas kembali memori pada waktu kecil maupun pada masa - masa remaja. Akhirnya jadi teringat bahwa memang masa kecil juga ikut berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang di masa yang akan datang.

LIDAH TAK BERTULANG

Lidah memang tak bertulang...kalo bertulang pasti susah ngomong dan ndk bisa dipake untuk bicara.....kadang jatuhnya seseorang dari lidahnya...hmmmm....akhir-akhir ini mencoba belajar untuk merenungi jalannya kehidupan....jatuh bangun sudah dirasakan..suka duka sudah dialami....pahit manis getir sudah dicoba..memang akhirnya bisa membuat hidup lebih berwarna...
Manusia itu memang makhluk sosial..jadi berbicara adalah kebutuhan untuk menyampaikan ide,gagasa,pendapat,masukan,kritik bahkan caci maki pun disampaikan melalui lisan ini...jadi memang lidah ini luar biasa fungsi dan manfaatnya....PR besar manusia sebagai makhluk sosial adalah berbicara dengan tepat, pas, sesuai dengan kondisi dan situasi lawan bicara kita adalah seni tersendiri dalam berkomunikasi...hampir kebanyakan kita bahkan ane sendiri belum bisa/berhasil dalam berkomunikasi yang tepat....bahkan kadang maksud baik jadi tidak baik karena cara dan seni menyampaikan kurang tepat/pas dengan lawan bicara kita....nah karena itu dibutuhkan keterus terangan (mushorohah) tentang siapa kita kepada lawan bicara kita, sehingga dia bisa mengenal karakter dan kepribadian kita masing2...yang akhirnya bicara pun bisa santai, enjoy, mengalir tanpa ada satupun yang terluka karena kita semua telah jujur pada diri kita sendiri....komunikasi yang jujur itu akan mempengaruhi lawan bicara kita...sedangkan komunikasi yang penuh kepura-puraan,formalitas atau semisalnya itu malah membuat kondisi komunikasi menjadi tidak kondusif bahkan cenderung jadi tidak produktif...
Nah kira-kira posisi kita dimana yah......???

Selasa, 19 April 2011

MOMENTUM PERUBAHAN

Ada satu peristiwa dalam kehidupanku, yang mengakibatkan momentum perubahan yang besar dalam hidup ini.
Aku teringat kejadian waktu SMA dulu...saat itu boleh dibilang itu adalah puncak 'kebandelan' yang pernah aku alami. Waktu itu aku berkelahi atau tepatnya memukul adik kelasku sebanyak 3 orang, dan saat itu aku tidak menyadari bahwa yang ku pukul itu ternyata rata-rata anak petinggi...dan ternyata apa yang aku lakukan tidak bisa diterim oleh orang tuanya..kejadiannya waktu itu sore hari menjelang maghrib di belakang sekolah..aku panggil mereka semua dan aku tantang mereka..karena mereka diam lalu aku tampar semuanya satu persatu..pas kebetulan mungkin aku lagi emosi berat jadi aku tidak mengontrol tamparanku kepada mereka...ndilalah ternyata mereka semua mengalami gangguan pendengaran setelah aku tampar..Saat itu aku sendiri merasa tidak nyaman sekali,kayak merasa ada sesuatu yang akan terjadi..malam itu aku tidak pulang kerumah..baru shubuh aku pulang kerumah..ternyata ketika aku datang semua diam..lalu aku mandi dan makan...setelah itu barulah ibu dan nenekku mengajak berbicara secara baik-baik...mereka menangis..menanyakan kejadian kemarin sore..aku hanya diam..lalu tak kuasa ibuku menyampaikan bahwa tadi malam orang tua yang anaknya aku pukul datang kerumah marah-marah kepada orang tuaku dan mengancam jika aku tidak datang pagi ini maka akan diambil tindakan tegas kepadaku bahkan istilah yang aku terkenang sampai sekarang dengan ucapannya yaitu akan 'dikarungin' oleh anak buahnya....aku saat itu benar-benar shock berat..tapi saat itu ibu dan nenekku menyampaikan kepadaku untuk bertanggung jawab dan tidak boleh lari..apapun resikonya harus siap menanggungnya...akhirnya pagi itu segera aku berangkat ke sekolah untuk menyampaikan apa yang terjadi.
Maka terjadilah apa yang tidak pernah aku bayangkan seumur hidupku....dan itu merubah peta sejarah kehidupanku hingga saat ini.....

RASA BERSALAH

"Ketika aku berbuat salah, aku merasa bahwa aku berada di suatu pulau yang tidak berpenghuni kecuali diriku. Aku melangkah mencari jalan keluar dari pulau itu, berharap ada perahu yang bisa membawaku pergi darinya. Atau kalau tidak, cukuplah sekeping papan yang bisa membantuku berenang untuk segera lari menuju taman yang dulu aku pernah berada disana.
Ketika aku berbuat salah, aku merasa seperti orang tersesat du jalan-jalan raya;didorong oleh rasa takut aku terus melangkah namun aku tak tahu kemana harus pergi, aku hela tungganganku tapi ia berlari tanpa arah.
 Ketika aku berbuat salah, aku meras sakit tpi tidak seperti yang dirasakan orang-orang sakit;aku tersesat seperti orang buta kehilangan tongkat;kehilangan seperti anak yatim yang tak punya tempat kembali;terluka seperti lukanya orang yang teraniaya ketika merintih,menagis dan terus mengangis.
Ketika aku bersalah, aku berjalan di antara tunggangan-tunggangan yang berlari tak tentu arah. Tidak ada yang dapat kutemui kecuali Tuhanku, yang mengampuni segala dosa tanpa peduli. Aku tersesat. Aku bodoh. Dan aku telah melakukan banyak kesalahan, maka aku berharap ampunan-Mu. Aku sadar, betapa besar kesalahanku. Tapi aku yakin bahwa maaf-Mu jauh lebih besar dan lebih agung."

Jumat, 15 April 2011

13 TAHUN

13 tahun sudah, ku menjalani hidup bersamamu....
diiringi tangis airmata diawal kita mengayuh bahtera ini...
sesuatu yang baru dilakoni dalam fase kehidupan....
sesuatu yang harus dijalani karena kita telah mengambil keputusan besar ini...

13 tahun sudah, ku menjalani hidup bersamamu....
waktu yang singkat untuk mengenal siapa dirimu...
tak terasa berbagai persoalan senantiasa menerpa bahtera ini...
tetapi kita tetap bertahan karena kita punya satu tujuan....

13 tahun sudah, ku menjalani hidup bersamamu...
terlahir dari rahimmu 3 orang anak yang akan menjadi generasi penerus...
ada tawa, ada canda, ada duka ada sedih...
semua menjadi satu...menjadi warna dalam bahtera ini..

13 tahun sudah, ku menjalani hidup bersamamu...
ternyata belum banyak yang belum bisa kuberi...
hanya kedukaan,kesedihan dan airmata yang senantiasa mengiringi bahtera ini...
ingin rasanya memberikan sesuatu yang berarti sebagai sebuah tanda cinta..
akan tetapi kau selalu menolak dan mengatakan ada yang lebih penting dari ini...

13 tahun sudah, ku menjalani hidup bersamamu...
berulang kali kau pinta padaku...
jangan lagi ada mawar dihatiku...biarkan hanya ada 1 mawar disana..
tak sanggup rasanya untuk berbagi dengan yang lain...
sungguh sebuah permintaan yang aku sendiri berusaha untuk menyanggupi..
seingkali  aku merasa belum menjadi suami yang baik untuknya....
akan tetapi aku akan mencoba dan terus mencoba untuk menjadi terbaik baginya....

Duhai istriku.....tak terasa sudah 13 tahun kebersamaan kita dalam bahtera ini..
banyak hal yang kudapatkan bersamamu....
banyak pelajaran kehidupan yang takkan mungkin terhapuskan...
terima kasih istriku...telah bersedia menjadi pendamping dalam bahtera ini...
maafkan aku yang belum bisa memberikan kehidupan yang layak bagimu...
maafkan aku yang belum bisa membelikan sesuatu untuk kehidupan pribadimu...
maaafkan aku yang belum bisa menjadi suami yang baik untukmu...
maafkan aku yang belum bisa mendidikmu untuk menjadi lebih baik...
maafkan aku yang belum bisa mengajarmu untuk menjadi lebih berarti...
maafkan aku yang selalu membuatmu mengeluarkan air matamu karena sikap dan tindakanku padamu...
maafkan aku yang telah membuatmu menjadi tidak optimal dalam berkarya dalam kehidupan....
duhai istriku...maafkanlah segala kesalahan dan ketidaksempurnaanku untuk menjadi yang terbaik bagimu....

MENCOBA ISTIQOMAH

Alhamdulillah.....akhirnya bisa menulis lagi...mungkin kurang lebih seminggu ndak menulis karena kebetulan ada pekerjaan diluar lapangan yang harus diselesaikan. Mau tidak mau selama seminggu tidak berinteraksi dengan dunia maya alias lagi keluar peradaban. Ala kulli hal semua dinikmati aja karena semua punya warna dalam kehidupan yang dijalani.
Ketika kita sedang mencoba sesuatu yang baru, maka tantangan terbesar dalam hidup ini adalah konsistensi. Inilah yang sedang coba dilakukan apakah saya bisa konsisten atau tidak. Parameternya sebenarnya sangat sederhana aja. Kita tinggal mencoba bertahan selama 3 bulan aja untuk terus memaksakan diri menulis dan terus menulis. Menurut para pakar psikologi, sesuatu yang terus dilakukan selama 3 bulan, maka lama kelamaan dia akan menjadi kebiasan baru dalam diri orang tersebut. Ini berlaku dalam semua sisi kehidupan kita, mau yang positif maupun negatif. Yang penting adalah kita terus mencoba bertahan dalam kebiasaan itu. Mau orang baik, penjahat, koruptor apapun dia, bisa jadi pada awalnya mereka semua adalah orang yang takut..akan tetapi karena mereka terus dibiasakan dengan kondisi itu maka lambat laun mereka menjadi terbiasa dan menikmati itu semua. Maka dari itu untuk menjadi sesuatu dalam hidup ini sebenarnya mudah, tinggal kita belajar mencoba untuk terus konsisten dalam melakukan sesuatu maka itu semua mejadi sebuah kebiasaan baru buat kita.
Untuk itu pekerjaan rumah terbesr kita saat ini adalah mencoba untuk konsisten...apakah kita siap menerima tantangan ini..?

Jumat, 08 April 2011

MENIKMATI

Menikmati itu adalah seni..tiada satu orang pun yang bisa mengerti bagaimana bisa menikmati. Dia abstrak..tidak terlihat tapi bisa dirasakan, bisa melanda semua kalangan. Tidak pandang bulu, mau miskin atau kaya, anak - anak maupun orang tua. Dulu kala, waktu masih kecil, hidup itu terasa indah..Bermain kelereng, atau gobak sodor, kasti, atau menggembala kerbau...mandi diempang yang kotor atau sungai..mencari ikan atau mencuri buah...semua kenangan itu terasa indah...dan masih terkenang..Mengapa itu bisa terekam begitu dalam di alam sadar kita..? karena kita menikmati itu semua..kita jalani itu semua dengan happy dan enjoy...tiada beban semua mengalir bagai air..yang ada hanya kesenangan dan kebahagiaan...Tapi kalau kita lihat sekarang..sungguh jauh berbeda...betapa manusia dengan manusia yang lain begitu asing...tiada kehangatan..tiada kedamaian..bahkan tiada kebahagiaan...bahkan cenderung semua itu semu..dan itu terjadi diseluruh sektor kehidupan...baik dalam lingkup yang kecil yaitu keluarga maupun dalam dunia kerja..bahkan juga sudah melanda dunia sekolah sejak taman kanak-kanak...Inilah PR besar kita bahwa kita belum bisa belajar menikmati hidup..apapun kondisi kita, semua itu bisa kita nikmati..kita nikmati keadaan kita...kita jalani hidup kita bagai air mengalir..kalaupun ada halangan maka air itu tetap berusaha mencari celah untuk tetap mengalir....itulah seni menikmati yang terus harus kita asah dan asah agr hidup kita penuh dengan warna..penuh ketulusan tanpa ada kepura-puraan. Itulah seni menikmati.

SANG NAQIB

Sang Naqib....itulah kalimat inspirasi yang muncul ketika duduk manis didepan laptop. Jika dulu ada film Sang Murobbi dan Muhammadiyah buat juga film Sang Pencerah, maka idealnya setiap ikhwah memiliki film yang didokumentasikan dalam kalbunya yaitu Sang Naqib.

Didalam kehidupan berjama'ah tidak ada istilah mantan naqib atau mantan murrobi atau mantan a'dho atau sebagainya...Bagaimanapun juga mereka semua punya andil dalam membentuk kita menjadi kader yang tangguh...merekalah yang senantiasa sabar dalam menghadapi segala tingkah laku kita yang kadang 'kurang sopan' terhadap mereka...merekalah orang yang pertama berusaha memahami kita....bahkan merekalah dalam setiap keheningan malam senantiasa mendoakan yang terbaik untuk kita...dengan penuh keikhlasan dan penuh pengharapan tanpa mengharapkan suatu balasan apapun kepada kita....bahkan sering kali mereka berusaha untuk senantiasa mengalah kepada kita...karena mereka mengharapkan kebaikan semata untuk kita dimasa yang akan datang...

Hari ini adalah hari yang mubarokah...hari yang penuh kedamaian dan ketenangan...hari dimana Allah Swt melapangkan dada ini dalam menerima perbedaan..hari dimana Allah swt melunakkan hati ini agar bisa melihat dari sudut pandang yang lain...tidak hanya dari sudut fiqhul ahkam semata akan tetapi juga melihat fiqhul waqi' dan juga fiqh da'wah bahkan zhuruf yang ada dilapangan..ini semua terjadi atas kehendak Allah yang mana peran Sang naqib yang senantiasa mendoakan agar a'dho ini dilunakkan dan dilapangkan oleh Allah...

Hari ini Allah swt, menggerakkan hati Sang A'dho untuk segera berkomunikasi dengan Sang Naqib...entah mengapa ada dorongan yang begitu kuat untuk berbicara kepada Sang Naqib...maka mengalirlah diskusi-diskusi yang hangat di pagi hari...Disinilah Sang Naqib tahu betul karakter sang a'dho...dengan begitu sabar dan telaten mencoba mendengarkan argumentasi Sang A'dho dengan penuh seksama..(walau sempat terputus sesaat karena baterai habis)..Sang Naqib pun kembali melanjutkan diskusi pagi ini sampai akhirnya setelah Sang A'dho menuntaskan segala uneg-unegnya, maka giliran Sang Naqib untuk menyampaikan pendapatnya....Masya Allah....untaian kalimat yang runtut, bahasa kalimat yang tidak menggurui....bahkan selalu untuk berusaha merendah bahkan memuliakan Sang A'dho dengan mengungkapkan kebaikan-kebaikan Sang A'dho tanpa disadari dengan izin Allah telah meluluhlantakan ego dan sikap keras kepala Sang A'dho....Sang A'dho pun merasakan ada nuansa yang
 berbeda...ada kelapangan...ada kesejukan....dengan izin Allah, telah terbukalah hati Sang A'dho...Sang A'dho pun mengakui kekhilafan dan kesalahannya dalam mensikapi permasalahan yang ada...ada ilmu dan pengalaman baru yang dirasakan...semua ini proses tarbiyah...semua ini adalah tajribah dari Allah untuk Sang A'dho....Benar-benar pagi yang mubarokah bagi Sang A'dho...
Ini semakin mendewasakan dan mematangkan Sang A'dho dalam kehidupan berjama'ah di masa yang akan datang..tanpa doa Sang Naqib...tak mungkin Sang A'dho berhasil meniti jalan dakwah yang begitu terjal mendaki..Tanpa bimbingan Sang Naqib...takkan mungkin Sang A'dho bisa bertahan dalam menghadapi setiap permasalahan dakwah ini...Tanpa Sang Naqib..apalah arti Sang A'dho....Tanpa Sang Naqib...tidak akan jadi apa-apa Sang A'dho...

Maafkan kami wahai Sang Naqib..kami belum bisa memberikan kabar rowai...yang ada hanya qodhoya semata....kami tahu betapa berat beban engkau...yang engkau urus sangat banyak...akan tetapi engkau masih sempat memikirkan kami...walau mungkin ada sikap kami yang melukai hati engkau..engkau senantiasa memaafkan kami....membimbing kami.....bahkan mendoakan kami dikeheningan malam....maafkan kami yang belum bisa membalas kebaikan-kebaikan engkau...kami banyak belajar kehidupan dari engkau...engkaulah mutiara hikmah kehidupan yang luar biasa bagi kami...semoga Allah memaafkan dan mengampuni dosa-dosa kami karena terlalu sering membebani dan menyakiti engkau...Semoga Allah mengumpulkan kami bersama engkau di surga firdaus kelak....amin ya robbal alamin...

Teruntuk Sang Naqib kami tercinta ust. Gunawan Budi Raharjo...dimanapun engkau, engkau adalah Sang Naqib kami...takkan pernah tergantikan di hati kami....kami selalu merindukan nasihat-nasihat antum....Kami selalu mencintai antum karena Allah...

Al Faqir ilallahu
 

Kamis, 07 April 2011

KELAPANGAN

Salah satu proses belajar yang paling sulit dalam hidup ini adalah belajar tentang kelapangan. Kelapangan dalam arti yang seluas-luasnya. Betapa banyak dari kita yang mungkin sudah mengetahui secara teori tentang arti kelapangan. Sering kali tanpa disadari dalam hidup ini, kita sering membandingkan antara satu kondisi dengan kondisi yang kita alami. Memang, kalau kita pernah belajar atau ikuti pelatihan motivasi, sering kita dengarkan bahwa kita bisa dan mampu seperti seseorang yang kita representasikan sesuatu yang ideal menurut kita. Disisi lain ada juga seseorang yang apatis dalam menghadapi hidup ini. Kelapangan adalah keseimbangan antara 2 kutub yang ekstrem. Memang disinilah proses belajar yang paling sulit. Mengapa demikian..? karena ini sudah merambah sisi personal kita bahkan sudah merambah isi hati kita yang paling dalam. Kalau sudah bicara hati, maka siapapun berusaha menjustifikasi apa yang ada dalam hatinya.
Guys...interaksi dengan berbagai jenis dan macam manusia melatih hati kita untuk belajar kelapangan, belajar untuk menjadi lebih berarti dalam hidup ini...belajar untuk senantiasa memahami sisi hati kita yang paling dalam...belajar untuk menjadi manusia yang seutuhnya...disinilah kebanyakan kita gagal dalam menghadapi setiap kondisi dan kenyataan di lapangan..Lalu bagaimana cara kita untuk bisa menghadapi semua itu..Sebenarnya cara itu sangat mudah, yaitu kita hadapi tantangan itu..kita nikmati tantangan itu..dan kita belajar untuk lebih sabar mendengar dari semua pihak. Bisa jadi diawal hati kecil kita berontak..itu manusiawi karena itulah sisi ego kita..biarkan dia sampai terendapkan dalam hati, setelah itu barulah kita mencoba berbicara dengan hati kita. Disitulah baru kita akan menemukan kelapangan yang luar biasa dalam hidup ini. Satu masalah membuat kita semakin dewasa. Yang paling penting kita tetap semangat mengikuti proses belajar kehidupan yang kita jalani ini. Disanalah kita akan menemukan diri kita seutuhnya...Mau mencoba...?

Rabu, 06 April 2011

PROSES

Hidup ini adalah proses...coba kalau kita ingat pelajaran biologi atau pelajaran dari film Harun Yahya tentang kehidupan. Ternyata memang sejak dari sononya kita sudah berproses...keluaran dari proses itulah sekarang diri kita ini..Inilah hasil terbaik dari mata rantai proses kehidupan lain.
Kalau bicara proses kehidupan, ternyata dalam belajar kehidupan pun kita mengalami proses belajar yang luar biasa. Mulai dari sekolah formal maupun sekolah informal yaitu sekolah kehidupan.
Pada saat ini saya ingin mempelajari proses kematangan jiwa kita. Pernahkah kita sadari bahwa interaksi kita dengan berbagai macam manusia itu juga merupakan proses kehidupan kita..Baik itu susah maupun suka, sedih maupun gembira....semua itu proses kehidupan.. sering kali kita kalah dalam proses kehidupan yang satu ini. Ego kita sebagai makhluk mengalahkan nalar dan rasionalitas kita. Bahkan tanpa sadar itu malah jadi menghancurkan. Masalah itu pasti..memecahkan masalah itu adalah tantangan sekaligus merupakan proses belajar kita untuk menuju anak tangga kedewasaan.. Disinilah proses belajar kita yang paling sulit karena ini meyangkut sisi emosi kita, sisi kemanusiaan kita yang paling asasi..bahkan juga ego kita..Tidak semua orang mampu menghadapi proses belajar ini karena ini adalah mata rantai kesempurnaan kita sebagai manusia. Akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa menjalani proses ini. Semua kembali kepada kita, apakah kita bisa belajar menikmati proses itu atau kah sebaliknya kita meratapi proses belajar itu..Itu semua akan melahirkan pribadi kita yang seutuhnya..Disinilah mutiara kehidupan bagi kita mengapa kita diciptakan dalam berbagai kondisi dan keadaan agar kita bisa belajar dari proses interaksi kita dengan manusia yang itu merupakan sarana menuju kedewasaan dan kesempurnaan kita sebagai manusia. Untuk itu teman..mari kita nikmati proses kehidupan kita sebagai proses belajar yang tiada henti karena kita akan menjadi manusia yang lebih berarti dalam kehidupan ini..

Selasa, 05 April 2011

PERBEDAAN

Perbedaan adalah sebuah keniscayaan dalam hidup ini. Berbeda adalah biasa, menjadi satu adalah luar biasa. Dalam hidup ini sering kali kita menemukan perbedaan - perbedaan. Bisa perbedaan fisik, suku, warna kulit, asal usul, maupun yang lainnya. Kalau boleh kita hitung, tak terhingga jumlah perbedaan yang ada. Yang jadi masalah kita saat ini kadang kita bisa menerima perbedaan dari sisi lahiriah seseorang, itu sangat mudah kita lakukan. Yang sulit belajar menerima perbedaan jika itu sudah menyangkut karakter, sifat, pembawaan atau hal - hal lain yang sifatnya ada kebiasaan yang sudah terbentuk. Inilah satu hal yang bisa mendewasakan kita dalam kehidupan. Kita akan jadi matang ketika kita sudah terbiasa dengan perbedaan - perbedaan yang ada. Kalaupun ada satu masalah yang melanda kita dengan seseorang, kita bisa mensikapi dengan santai, karena itu semua adalah sebuah keniscayaan. Itulah hidup yang penuh warna - warni. Dan itulah yang membuat hidup itu semakin indah untuk dijalani karena kita bisa menerim perbedaan itu dengan senyum...Maka bagaimana dengan kita..?