Sang Pembelajar

Senantiasa berusaha belajar menjadi yang terbaik agar bisa berdaya guna bagi masyarakat sekitarnya

Jumat, 08 April 2011

SANG NAQIB

Sang Naqib....itulah kalimat inspirasi yang muncul ketika duduk manis didepan laptop. Jika dulu ada film Sang Murobbi dan Muhammadiyah buat juga film Sang Pencerah, maka idealnya setiap ikhwah memiliki film yang didokumentasikan dalam kalbunya yaitu Sang Naqib.

Didalam kehidupan berjama'ah tidak ada istilah mantan naqib atau mantan murrobi atau mantan a'dho atau sebagainya...Bagaimanapun juga mereka semua punya andil dalam membentuk kita menjadi kader yang tangguh...merekalah yang senantiasa sabar dalam menghadapi segala tingkah laku kita yang kadang 'kurang sopan' terhadap mereka...merekalah orang yang pertama berusaha memahami kita....bahkan merekalah dalam setiap keheningan malam senantiasa mendoakan yang terbaik untuk kita...dengan penuh keikhlasan dan penuh pengharapan tanpa mengharapkan suatu balasan apapun kepada kita....bahkan sering kali mereka berusaha untuk senantiasa mengalah kepada kita...karena mereka mengharapkan kebaikan semata untuk kita dimasa yang akan datang...

Hari ini adalah hari yang mubarokah...hari yang penuh kedamaian dan ketenangan...hari dimana Allah Swt melapangkan dada ini dalam menerima perbedaan..hari dimana Allah swt melunakkan hati ini agar bisa melihat dari sudut pandang yang lain...tidak hanya dari sudut fiqhul ahkam semata akan tetapi juga melihat fiqhul waqi' dan juga fiqh da'wah bahkan zhuruf yang ada dilapangan..ini semua terjadi atas kehendak Allah yang mana peran Sang naqib yang senantiasa mendoakan agar a'dho ini dilunakkan dan dilapangkan oleh Allah...

Hari ini Allah swt, menggerakkan hati Sang A'dho untuk segera berkomunikasi dengan Sang Naqib...entah mengapa ada dorongan yang begitu kuat untuk berbicara kepada Sang Naqib...maka mengalirlah diskusi-diskusi yang hangat di pagi hari...Disinilah Sang Naqib tahu betul karakter sang a'dho...dengan begitu sabar dan telaten mencoba mendengarkan argumentasi Sang A'dho dengan penuh seksama..(walau sempat terputus sesaat karena baterai habis)..Sang Naqib pun kembali melanjutkan diskusi pagi ini sampai akhirnya setelah Sang A'dho menuntaskan segala uneg-unegnya, maka giliran Sang Naqib untuk menyampaikan pendapatnya....Masya Allah....untaian kalimat yang runtut, bahasa kalimat yang tidak menggurui....bahkan selalu untuk berusaha merendah bahkan memuliakan Sang A'dho dengan mengungkapkan kebaikan-kebaikan Sang A'dho tanpa disadari dengan izin Allah telah meluluhlantakan ego dan sikap keras kepala Sang A'dho....Sang A'dho pun merasakan ada nuansa yang
 berbeda...ada kelapangan...ada kesejukan....dengan izin Allah, telah terbukalah hati Sang A'dho...Sang A'dho pun mengakui kekhilafan dan kesalahannya dalam mensikapi permasalahan yang ada...ada ilmu dan pengalaman baru yang dirasakan...semua ini proses tarbiyah...semua ini adalah tajribah dari Allah untuk Sang A'dho....Benar-benar pagi yang mubarokah bagi Sang A'dho...
Ini semakin mendewasakan dan mematangkan Sang A'dho dalam kehidupan berjama'ah di masa yang akan datang..tanpa doa Sang Naqib...tak mungkin Sang A'dho berhasil meniti jalan dakwah yang begitu terjal mendaki..Tanpa bimbingan Sang Naqib...takkan mungkin Sang A'dho bisa bertahan dalam menghadapi setiap permasalahan dakwah ini...Tanpa Sang Naqib..apalah arti Sang A'dho....Tanpa Sang Naqib...tidak akan jadi apa-apa Sang A'dho...

Maafkan kami wahai Sang Naqib..kami belum bisa memberikan kabar rowai...yang ada hanya qodhoya semata....kami tahu betapa berat beban engkau...yang engkau urus sangat banyak...akan tetapi engkau masih sempat memikirkan kami...walau mungkin ada sikap kami yang melukai hati engkau..engkau senantiasa memaafkan kami....membimbing kami.....bahkan mendoakan kami dikeheningan malam....maafkan kami yang belum bisa membalas kebaikan-kebaikan engkau...kami banyak belajar kehidupan dari engkau...engkaulah mutiara hikmah kehidupan yang luar biasa bagi kami...semoga Allah memaafkan dan mengampuni dosa-dosa kami karena terlalu sering membebani dan menyakiti engkau...Semoga Allah mengumpulkan kami bersama engkau di surga firdaus kelak....amin ya robbal alamin...

Teruntuk Sang Naqib kami tercinta ust. Gunawan Budi Raharjo...dimanapun engkau, engkau adalah Sang Naqib kami...takkan pernah tergantikan di hati kami....kami selalu merindukan nasihat-nasihat antum....Kami selalu mencintai antum karena Allah...

Al Faqir ilallahu
 

2 komentar: