Sang Pembelajar

Senantiasa berusaha belajar menjadi yang terbaik agar bisa berdaya guna bagi masyarakat sekitarnya

Kamis, 22 September 2011

SERANGAN

Teringat kenangan beberapa tahun yang lalu, ketika Allah mengujiku dengan sesuatu yang belum pernah ku alami sebelumnya. Dan peristiwa ini sedikit banyak merubah jalan kehidupan ku sampai sekarang yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

Aku teringat kalau tidak salah di bulan Pebruari 2001 pasca kelahiran anakku yang kedua, kami sepakat untuk pindah dari tempat tinggal yang lama ke tempat yang lebih luas. Meningat aku sudah memiliki 2 orang anak dan 1 orang saudara yang ikut menumpang pada kami. Akhirnya kami sepakat untuk pindah ke sebuah rumah yang kebetulan terjangkau dengan kondisi keuangan kami.

Saat itu kami tidak memiliki pikiran apapun terkait dengan kondisi rumah tersebut. Bagi kami yang penting kami dapat tempat tinggal untuk kami sekeluarga. Dengan bantuan beberapa murid pengajianku, kami boyongan ke tempat tinggal yang baru. Saking bersemangatnya dalam pindahan tersebut, aku pun merubah setting rumah tersebut yang kebetulan sebelumnya tertutup rapat tidak ada cahaya, maka aku putuskan untuk memanfaatkan jendela yang ada dengan membuka seluruh tabir agar cahaya bisa masuk ke dalam rumah tersebut. Dan memang terasa lain ketika rumah cahaya tersebut masuk kedalam rumah tersebut.

Setelah selesai merapikan rumah, karena mungkin karena capek istriku minta izin untuk tidur terlebih dahulu sambil menemani putraku yang baru lahir. Aku pun melanjutkan urusan beres-beres rumah karena masih ada pekerjaan untuk merapikan buku-buku dalam lemari. Sedang asyiknya aku menata buku, tiba-tiba aku dikejutkan dengan teriakan istriku dalam kamar sambil terbangun dari tidurnya.Aku pun bersegera menuju kamar untuk memastikan apa yang terjadi pada istriku dan anakku di dalam. Aku melihat istriku masih sangat terkejut dan shock dengan apa yang dia alami. Saat itu aku pun duduk disampingya untuk menenangkan kondisi psikologisnya. Sambil aku dekap erat, ku tanyakan apa yang terjadi sambil aku memastikan apa tadi sudah baca doa apa belum. Istriku lalu menceritakan dengan runut bahwa sebenarnya dia belum tertidur pulas karena masih menyusui putraku, secara tiba-tiba ada bayangan hitam yang langsung memeluknya sehingga membuat terkejut dan tidak bisa bernafas, syukurnya saat itu istri langsung mengucapkan kalimat takbir sehingga terlepas dari bayangan itu. Aku sendiri cukup terkejut dengan kejadian itu. Memang aku pernah mendengar hal-hal seperti ini, akan tetapi aku belum pernah mengalaminya sehingga aku pun berprinsip bahwa 'mereka' tidak akan mengganggu selama kita tidak menganggu. Akan tetapi karena secara kebetulan ini terjadi pada istriku, secara langsung mengusik kehormatanku sebagai suaminya. Mungkin sebelumnya aku  mantan jagoan, jadi aku pun langsung menantang makhluk ini agar tidak menganggu istri dan anak-anakku. Kalau memang mau berkelahi ayo lawan aku, begitu ucapku kepada 'makhluk' itu. Mungkin inilah jadi salah satu pemicu karena kesombongan bercampur rasa tanggung jawab untuk melindungi keluargaku, aku pun merasakan untuk pertama kali seumur hidupku bertarung dengan makhluk ghoib itu. Tak dinyana mungkin ini sudah kehendak atau takdir dari Allah, setelah aku mengatakan demikian, aku pun merasakan sesuatu yang lain dalam diriku. Seperti ada sesuatu yang ingin masuk bahkan menyerang diriku. Bahkan yang di luar dugaan ku makhluk ini menyerang ketika diriku masih tersadar. Malam itu, akhirnya aku hanya bisa pasrah kepada Allah dengan memperbanyak tilawah. Anehnya ketika bertemu dengan ayat-ayat terkait dengan azab neraka, lidah ini terasa berat untuk mengucapkan. Akhirnya aku pun tetap memaksakan sehingga berulang-ulang kejadian ini. Keringat sebesar biji jagung pun mengucur deras dari keningku, aku pun tak kuasa untuk menahannya. Walau tubuh ini lelah, aku pun tidak istirahat dengan nyenyak karena makhluk itu akan menyerangku. Tak terasa pagi pun menjelang, maka meredalah serangan itu. Saat itu aku sangat lelah teramat sangat, akan tetapi karena harus bekerja, maka aku paksakan diri ini untuk tetap bekerja.

Di luar dugaan, istri dan anak-anakku bangun dengan segarnya, seolah-olah tidak merasakan apa yang terjadi malam itu dirumah. Aku bersyukur pada Allah karena Allah menjaga istri dan anak-anakku.
Saat itu aku berpikir positif  mungkin hanya malam ini saja makhluk ini mengganggu, besok malam sudah tidak lagi. Ternyata dugaanku keliru, malam berikutnya dia kembali menyerang dan terus menyerang. Aku pun tidak habis pikir mengapa ini terjadi. Aku sudah berupaya sekuat tenaga untuk melawan menggunakan ayat-ayat qur'an akan tetapi mengapa belum berakhir ujian ini. Sempat terbersit apa rumah ini yang bermasalah hingga aku sempat berpikir untuk pindah saja dari rumah ini. Alhamdulillah muncul keyakinan dan tekada yang kuat dari diriku, bahwa aku tidak boleh kalah. Sampai kapanpun aku akan lawan terus makhluk itu.

Seminggu berlalu, ternyata gangguan masih saja terjadi. 2 minggu berlalu, ternyata masih belum berakhir gangguan itu. Akhirnya aku pun meminta masukan kepada teman-teman terdekatku. Akhirnya mereka sepakat untuk membantuku. Mereka pun berjanji akan datang ke rumahku sambil menginap bersama pada esok malam. Esok malam sesuai dengan janji yang telah dibuat, akhirnya sahabat-sahabatku datang kerumah. Saat itu, aku dibacakan ayat-ayat qur'an secara bergiliran oleh sahabat-sahabatku. Aku pun merasa baik-baik saja ketika itu, hingga akhirnya ketika waktu tidur tiba. Aku pun memisahkan diri dari sahabatku karena tidak ingin mereka terganggu. Aku tidur diruang tengah, sedang sahabat-sahabatku di ruang tidur utama. Di luar dugaan, malam itu aku tidur dengan nyenyaknya sampai tiba-tiba aku dibangunkan oleh sababatku. Saat itu mungkin masih jam 3 pagi, masih lama dari waktu shubuh. Mereka berkata ayo kita sholat di masjid. Aku pun heran kok bisa sepagi ini, kenapa tidak dirumahku saja. Cuma mereka tampak tergegas dan dalam kondisi yang hening. Aku pun tidak berpikir yang macam-macam, langsung aja kami berangkat ke masjid yang dituju. Sepanjang perjalanan menuju masjid yang ada hanya keheningan sampai kami pun tiba di masjid untuk sholat malam, semua hening sampai adzan shubuh tiba. Aku pun heran, kok tidak seperti biasanya sahabat-sahabatku seperti ini. Aku ingin bertanya cuma waktu yang tidak memungkinkan. Akhirnya setelah shubuh aku pun pamit pulang.

3 minggu berlalu, gangguan ini pun belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Akhirnya dengan segala upaya yang ada, aku putuskan untuk memasrahkan semua ini kepada Allah, karena aku yakini ini terjadi atas kehendak Allah. Bisa jadi mungkin ini teguran dari Allah atas kesombonganku selama ini yang mungkin merasa jagoan sehingga datanglah ujian ini. Aku hanya bisa pasrah mohon ampun sekaligus intropeksi atas apa-apa yang selama ini aku lakukan.

Genap satu bulan lamanya aku mengalami peristiwa yang luar biasa dalam hidupku. Ditengah tawaran-tawaran dari pihak-pihak yang simpati untuk menolongku dari serangan makhluk itu, aku berusaha untuk menolak secara halus karena aku tidak ingin keadaan bertambah parah. Pernah suat malam, ketika aku akan beranjak tidur, ada yang mengetuk pintu rumahku. Aku pikir siapa tamu malam-malam begini. Setelah ku bukakan pintu, ternyata ada serombongan orang datang dengan diantar oleh seorang yang ku kenal untuk membantuku menangani serangan mahkluk itu. Aku pun mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuannya. Aku sampaikan kepada mereka bahwa biar ini kami nikmati aja. Tiba-tiba ada salah seorang dari mereka mengatakan itu disana makhluknya. Bahkan ada dari mereka yang juga ikut diserang balik oleh makhluk itu. Aku pun hanya bisa menarik nafas dalam, mereka pun mempersilakan aku untuk istirahat biar mereka yang menangani ini semua. Aku pun pamit mundur untuk tidur. Tiba-tiba ada teriakan salah seorang dari mereka. Aku pun bergegas keluar kembali, ternyata mereka izin pamit karena mereka bukan levelnya untuk mengalahkan makhluk itu. Biar mereka mencari bantuan dari gurunya. Aku pun langsung mengatakan sudah tidak perlu biar saya saja yang menangani ini. Setelah mereka pulang, aku pun kembali diserang lagi oleh makhluk itu. Aku hanya bisa mohon ampun kepada Allah atas ketidakberdayaanku.

Setelah 1 bulan berlalu dan aku bisa menolak bantuan dari orang-orang yang bersimpati kepadaku, berangsur-angsur gangguan itu mereda. Aku sangat bersyukur kepada Allah diberi kesabaran atas ujian ini walau aku menyadari bahwa gangguan ini belum 100% pulih. Akan tetapi itu sudah cukup memberi pelajaran dan pengalaman spiritual yang luar biasa bagi diriku dan keluarga. Bahwa setiap kita punya peluang diserang oleh makhluk ghoib. Akan tetapi semua kembali kepada kita jalan mana yang kita tempuh. Berawal dari kejadian ini aku mencoba kembali belajar lebih dalam tentang ilmu aqidah, dunia ghoib, dan yang tak kalah penting adalah ilmu kesucian jiwa, karena itu semua salah satu kunci dalam menghadapi serangan mahkluk ghoib.

Memang setiap peristiwa itu ada hikmahnya, berawal dari pengalaman itu aku belajar untuk mejadi seorang peruqyah hingga saat ini.

esa

Rabu, 21 September 2011

GURUKU SAHABATKU

Sudah beberapa waktu, istri dan sahabatku mengingatkanku akan kondisi seorang guruku sekaligus sahabatku. Saat itu aku hanya menjawab insya Allah segera setelah luang dari kesibukan yang ada. Secara kebetulan ada anggota jamaah pengajian yang berkunjung ke rumah dan bertemu dengan istri, dan secara tidak sengaja beliau menceritakan kondisi terakhir dari guruku tersebut yang saat ini sudah masuk rumah sakit kembali untuk menjalani operasi.

Beliau menceritakan dengan gamblang apa yang terjadi dengan kondisi kesehatan guruku tersebut. Bahkan beliau pun menyampaikan bahwa sudah sangat memprihatinkan, dengan tubuh yang terbalut tulang, dan cairan yang terus keluar dari lubang yang sengaja dibuat oleh tim dokter di sebelah kiri dadanya.
 Saat itu istri hanya mendengarkan dengan seksama penuturan dari jamaah pengajianku.

Ketika aku pulang ke rumah, istri pun menceritakan kembali apa yang dia dengarkan. Istri pun memohon dengan sangat agar aku meluangkan waktu untuk menjenguknya, mengingat kedekatan beliau kepada ku maupun kepada jamaah pengajianku sudah terjalin begitu lama. Boleh di bilang beliau pun punya andil terhadap jamaah pengajian yang aku kelola saat ini.

Akhirnya aku pun menyampaikan ke istriku, insya Allah segera berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk beliau. Malam itu pun kami bermusyawarah untuk mengatur ulang jadwalku khususnya, mengingat aku ada beberapa janji dengan beberapa orang. Setelah diatur dan dikomunikasikan dengan pihak lain, akhirnya aku putuskan untuk berkunjung pada hari ahad pagi walaupun hari itu ada acara lain yang aku harus hadiri dengan sangat terpaksa aku tidak ikut serta dan sebagai gantinya aku bagi tugas dengan istri.

Hari ahad, tanggal 18 September 2011 pukul 08.30 aku berangkat. Pertama kali aku antar istri dan anakku ke lokasi acara halal bi halal, setelah aku antarkan mereka dan bertemu dengan panitia sambil mengajukan permohonan maaf karena tidak bisa ikut acara ini karena ingin berkunjung ke guruku.

Aku pun berangkat kembali menuju RSAD Sudirman, Sesampainya di parkiran, aku segera meluncur ke ruang Anggrek kamar 11. Setelah menemukan kamarnya, sempat ragu sejenak apakah benar ini kamarnya. Akhirnya aku pun bertanya kepada petugas untuk memastikan. Alhamdulillah ternyata benar. Aku pun mengetuk pintu untuk minta izin masuk. Selang tak berapa lama kemudian pintu pun terbuka. Ternyata yang membuka pintu adalah istrinya dan mempersilakan aku masuk. Aku pun masuk sambil mengucapkan salam kepada beliau yang terbaring lemah di pembaringan.

Sungguh aku sangat terkejut dengan kondisi yang dialami beliau. Setelah menjabat tangannya dengan erat, sungguh tak di duga, beliau masih mengingatku dengan baik, padahal informasi yang aku terima sebelumnya, beliau mulai sedikit lupa karena sakit yang dideritanya.

Setelah melihat kondisi beliau, aku terdiam beberapa saat, aku berusaha sekuat tenaga agar air mata ini tidak jatuh berurai. Aku pun menata hati dan memulai dengan pembicaraan yang ringan.

Sungguh siapapun yang melihat kondisi beliau, pasti tidak akan menyangka. Ditengah kondisi sakit beliau yang berat, ketika beliau terbangun dari tertidur walau itu tidak lama, beliau selalu menanyakan apakah sudah masuk waktu sholat. Kami pun senantiasa mengingatkan belum, insya Allah nanti kalau sudah masuk waktu pasti akan diberitahu. Beliau juga bercerita kepadaku, betapa beliau merasa sangat sedih karena sudah sangat lama tidak sholat berjamaah di masjid dan mengikuti sholat jum'at mengingat kondisi beliau yang tidak memungkinkan untuk bisa pergi ke masjid. Beliau sangat takut kalau beliau tidak termasuk orang-orang yang menegakkan sholat. Aku hibur beliau bahwa Allah Maha Tahu dan ada rukhshoh terkait dengan kondisi yang beliau alami saat ini.

Tak terasa kami pun saling bercerita mengingat masa lalu. Mengingat waktu kita pergi ke puncak keramat di bedugul. Saat itu beliau sedikit tertawa mengenang peristiwa itu karena saat itu beliau sampai mencret karena begitu jauhnya jarak perjalanan. Tetapi beliau menyampaikan ketika sampai puncak hilang semua sakit dan beban yang ada, yang ada hanya rasa syukur yang teramat sangat karena masih bisa melihat keindahan alam ciptaan Allah.

Tak terasa 1 jam lebih kami saling bercengkerama sampai pada akhirnya aku pun izin pamit pulang karena harus menjemput istriku di tempat lain. Hanya seuntai senyum dan permohonan doa yang beliau sampaikan kepadaku agar Allah memberi yang terbaik untuknya. Aku pun mengangguk pelan sambil berusaha menahan air mata ini. Aku pun pamit pulang dan keluar dari ruangan beliau.

Akhirnya setelah keluar ruangan, aku tak mampu lagi menahan air mata ini. Aku hanya bisa memohon kepada Allah agar sakit beliau menjadikan beliau mejadi lebih baik, karena Allah lah Yang Maha Tahu dengan semua ini.

Mungkin bagi sebagian orang beliau bukan siapa-siapa, tapi bagiku beliau adalah guru kehidupan. Beliau memberikan contoh dedikasi yang luar biasa dalam mendidik anak-anak. Beliau lah yang mendidik anak-anak maupun orang tua dengan cinta dan kasih sayang. Beliau tidak pernah mengeluh. Beliau bahkan cenderung mengalah untuk kebaikan bersama. Betapa banyak orang-orang yang tersentuh hatinya dengan pendekatan yang beliau lakukan kepada masyarakat. Pribadi yang ramah dan murah senyum. Senantiasa berusaha melayani masyarakat tanpa pamrih. Beliau berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat walau beliau sendiri mungkin harus menderita.
Beliau memang benar-benar guru sejati. Aku pun mengaku bahwa aku banyak belajar kepadanya dalam hal pendekatan sosial kepada masyarakat di sekitar kita.
Semoga aku bisa mengambil pelajaran dari beliau.

Semoga Allah memberi yang terbaik untuk guruku, H. PURNOMO SIDIQ. Aku mencintainya karena Allah..Maafkan aku yang baru bisa hadir menemanimu walau hanya sesaat, semoga itu bisa memompa semangat agar kita bisa berkumpul dan berdiskusi kembali tentang banyak hal.

Doa kami untuk guruku...



esa

Kamis, 15 September 2011

MENGUKIR SEJARAH

Tadi malam sekitar jam 8 malam, para petinggi AD dan AL berkumpul untuk membicarakan target - target besar yang sudah dicanangkan 1 bulan yang lalu.
Suasana pertemuan yang hangat ditambah hidangan ayam betutu bu lina yang lumayan pedas, membuat suassan diskusi para petinggi tambah hangat.

Diawali dengan kronologis pertemuan yang kebetulan saya yang memandu pertemuan itu, saya bersyukur bahwa para jenderal sangat sigap menyambut rapat komando ini. Padahal pemberitahuan baru dilakukan pada pagi harinya. Apresiasi yang luar biasa bagi para jenderal yang memang benar-benar dalam kondisi yang siap siaga selalu.

Pertemuan diawali dengan menginventarisir kekuatan masing-masing batalyon yang ada. Ternyata dari hasil inventarisir tersebut ada perkembangan data yang luar biasa yang membuat kita optimis dalam mengejar target yang telah di canangkan bersama itu.

Ada beberapa titik tempur yang memungkinkan kita bisa melakukan operasi intelijen maupun operasi tempur untuk menaklukan beberapa wilayah yang memang itu merupakan lumbung kekuatan yang memang harus segera dilumpuhkan. Walaupun kita menyadari bahwa memang kekuatan pasukan saat ini memang tidak merata. Ada beberapa perwira tempur dari beberapa kesatuan yang lagi mengalami degradasi. Ini memang harus segera dilakukan upaya terapi yang tepat dan efektif sehingga semangat tempur pasukan tidak mengalami penurunan yang drastis.

Dari diskusi komando yang berlangsung hangat, akhirnya ada beberapa keputusan strategis yang dihasilkan, yaitu disepakati bahwa ada 3 titik wilayah tempur yang harus segera ditaklukan dalam waktu 4 bulan kedepan. Berikutnya disepakati untuk menyelesaikan kondisi degradasi yang dialami pasukan, akan diadakan LATGAB yang akan diselenggarakan 9 Oktober mendatang untuk mengkondisikan pasukan agar siap diterjunkan dalam 3 titik wilayah pertempuran. Selama masa menunggu, para jenderal diminta untuk mengkondisikan pasukan tempur yang berada diwilayah komandonya. Disisi lain operasi intelijen dilakukan untuk memantau titik - titik kelemahan di wilayah tempur agar memudahkan pasukan tempur dalam melakukan upaya penaklukkan. Dan disepakati bahwa pertemuan komando akan diadakan lagi dalam kurun waktu seminggu ke depan untuk mengevaluasi dan melaporkan kondisi terkini baik di titik -titik pertempuran maupun kondisi pasukan tempur.

Akhirnya pukul 22.35 wita, rapat komando berakhir, dengan diiringi salam komando, kami pun segera meninggalkan lokasi pertemuan secara satu per satu untuk menghindari intaian dari pihak intelijen lawan. Kebetulan saya yang paling terakhir pulang karena untuk memastikan seluruh dokumen aman.

Itulah catatan sejarah yang hendak kita coba ukir dalam memenangkan pertempuran yang memakan waktu lama. Memang dibutuhkan daya tahan yang tinggi karena memang kondisi medan tempur yang kebetulan yang dihadapi betul-betul rimba belantara. Dan tidak semua orang memiliki pengalaman tempur yang sama di medan ini. Maka dari itu senantiasa dibutuhkan konsolidasi dan sinergisitas dari masing-masing komandan tempur, agar tidak terjadi degradasi dalam tubuh pasukan.

Hari ini direncanakan, saya juga akan memimpin rapat komando di pasukan tempur yang ada dibawah saya. Ini juga tantangan bagi saya sebagai Panglima operasi bagaimana pasukan tempur saya pun bersiap diri menghadapi pertempuran yang sudah ada dihadapan mata ini.

Semoga apa yang sudah direncanakan dimudahkan dan diberi kekuatan oleh Allah, agar kami bisa memenangkan pertempuran ini. Kami berharap apa yang kami lakukan menjadi catatan sejarah yang kelak bisa menjadi jariyah bagi kami semua nanti.

Kepada para pasukan komando, selamat berjuang dalam mengukir sejarah. Mari kita buktikan bahwa kita memang pasukan yang terbaik.

Selamat Berjuang. Salam Komando...!!!
esa

TERPURUK

Siapapun kita pasti pernah terpuruk
Dimana kita merasakan betapa sempitnya dada ini
Ketika tidak ada tempat untuk sembunyi
ketika semua mata melihat kita dengan tatapan yang tajam

Siapapun kita pasti pernah terpuruk
Ada rasa takut yang luar biasa dibalik gagahnya fisik kita
Ada rasa hampa yang luar biasa menyerang jiwa
Ada lorong kosong yang panjang yang harus kita lalui
Ada rasa lelah yang teramat sangat ketika jalan tiada ujung

Siapapun kita pasti pernah terpuruk
Ketika kita harus menjalani itu semua seorang diri
Tak ada teman atau sahabat yang mendampingi
Semua serba sendiri, sunyi, dan sepi

Siapapun kita pasti pernah terpuruk
Ada yang meratapi keterpurukan itu
Ada yang menyesali keterpurukan itu
Ada yang bahagia dengan keterpurukan itu
Ada juga yang bangga dengan keterpurukan itu

Kawan, semua itu pasti pernah kita alami
Kita tidak pernah kapan kita akan terpuruk
Yang pasti memang dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa
Untuk segera bangkit dari keterpurukan itu
Karena itu semua terjadi karena kesalahan diri kita sendiri
Tidak sepantasnya kita menyalahkan siapapun
Atas keterpurukan diri kita ini

Saya pun pernah mengalami masa-masa suram itu
Masa dimana dunia yang luas ini terasa sempit
Sahabat yang banyak serasa meninggalkan semua
Masa yang harus saya lalui seorang diri
tanpa ada siapapun yang mendampingi
Ini semua adalah resiko yang harus saya jalani
karena ini terjadi karena kesalahan diri saya sendiri

Untuk itu yang harus saya lakukan adalah segera bangkit
Mencari sesuatu yang baru
Merenung sejenak
Mengintropeksi setiap langkah yang sudah dilakukan
Mendekat kembali kepada Sang Pencipta
Untuk memohon kekuatan agar bisa segera bangkit kembali dari keterpurukan ini
Dan ini adalah proses yang panjang yang harus saya jalani
Dan itu semua membuat diri saya jauh lebih kuat
Lebih tegar
Lebih matang
Lebih dewasa
dan tentunya berusaha untuk kembali menjadi lebih baik
dan lebih baik dan terus berusaha lebih baik lagi
dalam kehidupan yang akan datang
karena kita tidak pernah tahu akhir kehidupan kita masing-masing
Semoga ketika jiwa ini dipanggil menghadap kembali kepada-Nya
jiwa ini dalam kondisi yang terbaik...
Semoga...

esa

BELAJAR DARI YANG LAIN

Beberapa hari yang lalu, secara tak sengaja saya membaca sebuah blog yang dibuat oleh salah seorang atlet terkenal. Saya luar biasa terkejut ketika melihat dan membaca blog tersebut. Dibalik sikapnya yang cool, keras, ternyata beliau luar biasa cerdas dan bernas dalam menulis di blog tersebut. Dan tanpa saya sadari saya larut dalam membaca tulisan yang ada dalam blog tersebut.

Sungguh luar biasa...itulah kesan yang muncul dalam diri saya. Banyak hal yang saya dapatkan ketika membaca pengalaman maupun cerita yang ada dalam blog tersebut. Saya pun menyadari bahwa banyak yang bisa saya pelajari dari tulisan beliau.

Secara pribadi bagi saya, tulisan yang ada dalam blog tersebut sangat inspiratif, saya pun mengakui kalau saya pun belajar banyak dari pengalaman-pengalaman yang ditulis oleh beliau dalam blog tersebut. Saya akui bahwa mungkin ini sebuah blessing atau anugerah dari Allah kepada saya, ketika dalam posisi yang sedang letih dan penat, ada sesuatu yang menghentakkan jiwa ini untuk segera bangkit kembali. Menyadarkan diri ini bahwa perjalanan masih panjang, masih banyak impian dan harapan yang belum diraih. Masih banyak tugas dan amanah yang harus segera diselesaikan dan dituntaskan secara profesional.

Inilah mungkin yang disebut dengan hikmah, yaitu ketika saya mau belajar dari yang lain. Ketika saya  tidak menutup diri terhadap informasi maupun perkembangan yang ada disekitar. Dari tulisan beliau, banyak pelajaran yang bisa saya ambil maupun terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kunci keberhasilan beliau dalam meraih mimpinya. Dan inilah mungkin kekurangan diri saya yang kurang sabar dan ingin cepat memtik hasil.

Sungguh beruntung saya, karena pada saat yang tepat, saya mendapatkan sesuatu hal baru yang membuat diri ini kembali bersemangat dalam menata hidup ini. Menata kembali mimpi-mimpi yang belum terwujud. Berusaha untuk senantiasa disiplin dalam meraih mimpi.

Dan ini semua ini saya peroleh ketika saya belajar dari yang lain. Belajar sesuatu yang baru, mencoba dari pengalaman orang yang telah lebih dulu berhasil. Orang yang memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dengan saya sendiri. Inilah belajar yang sesungguhnya. Sungguh saya sangat beruntung.

esa..